Bantu Warga Muara Gembong, UPN Veteran dan Unika Atma Jaya Jakarta Serahkan Alat Pemotong Dodol



Bekasi - Universitas Pembangunan Nasional (UPN) 'Veteran' Jakarta dan Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Jakarta berkolaborasi membantu warga Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong , Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

Tim pelaksana dosen dan mahasiswa dari Fakultas Teknik serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari kedua kampus melakukan akvititas pengabdian masyarakat berupa penerapan alat pemotong dodol mangrove pida

da dan pemasaran kepada kelompok industri rumah tangga 'Senturi' di desa tersebut.

Kegiatan yang dimulai sejak April 2024 itu merupakan wujud pelaksanaan hibah dari Kemendikbudristekdikti Tahun Anggaran 2024 skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) untuk mengatasi masalah Kelompok Senturi dalam hal produksi dan pemasaran. 

Kelompok Senturi telah menggeluti produksi dodol pidada sejak 2016, namun pengerjaannya masih dilakukan secara konvensional menggunakan penggaris dan pisau untuk memotong adonan dodol. 

Seiring semakin banyaknya peminat oleh-oleh khas Muara Gembong tersebut, perlu peralihan penggunaan alat produksi yang lebih modern, namun tak menyampingkan tenaga manusia. 

Pelaksana program dari dua kampus telah melakukan sosialisasi penggunaan sekaligus penyerahan alat pemotong dodol mangrove pidada.

“Alat pemotong ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan mitra dan diharapkan mitra dapat lebih produktif,” kata ketua program, Budhi Martana, dari UPN Veteran Jakarta , saat serah terima alat, di kediaman Ketua Kelompok Senturi, Siti Maunah, pada 5 September lalu.

Siti Maunah menyampaikan terima kasih atas bantuan tersebut karena sangat bermanfaat bagi pelaku usaha.

“Saya bersyukur dengan adanya alat ini semoga dapat mempermudah pekerjaan kami memotong dodol pidada,” katanya. 

Teknologi tepat guna berupa alat pemotong dodol mangrove pidada berdimensi 1.200 x 600 x 450 mm dan menggunakan daya 200 watt. Alat tersebut telah dicoba dan berhasil memotong satu adonan dodol dalam 90 detik dengan hasil potongan sama besar berukuran 18 × 18 mm.

Dengan alat ini, proses pengerjaan jauh lebih cepat dari sebelumnya dan jumlah potongan dodol juga lebih banyak karena 17 pisau yang disematkan dalam alat tersebut bekerja dengan baik.